DKPP Sebut Kendala Penyaluran SPHP di Sumsel: Pedagang Telat Lapor Bulog

Posted on

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyebut ada kendala penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di pasaran. Padahal, upaya distribusinya tengah digencarkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menekan harga.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan Ruzuan Effendi mengatakan salah satu kendala yang ditemui adalah proses verifikasi pedagang SPHP yang cukup ketat.

“Pedagang wajib melaporkan penjualan ke Bulog, namun beberapa laporan terlambat masuk, sehingga distribusi belum merata di semua wilayah. Saat ini, itu yang menjadi kendala distribusinya,” ujar Ruzuan, Jumat (5/9/2025).

Menurutnya, verifikasi yang dilakukan Bulog agar penyaluran beras tersebut tepat sasaran.

“Kendala ini juga karena di lapangan banyak pedagang yang sudah tua, mereka bingung untuk memakai aplikasi. Karena ada keterlambatan mendaftarkan dan melaporkan, sehingga distribusi belum optimal,” katanya.

Saat ini, harga beras medium di Palembang berkisar Rp 13.500-Rp 14 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya Rp 11 ribu-Rp 12 ribu per kilogram. Kenaikan terjadi sejak Agustus lalu.

“Kita terus mendorong distribusi beras SPHP bekerjasama dengan perum Bulog dan TNI/ Polri melalui operasi pasar agar harga tidak melonjak dan ketersediaan tetap aman,” jelasnya.

Menurutnya, kenaikan harga beras di pasaran disebabkan beberapa faktor. Selain distribusi, juga karena kondisi cuaca yang memengaruhi hasil panen. Sementara beras premium relatif stabil karena stok dan penyalurannya masih aman.

“Untuk beras premium masih stabil karena penyaluran dan stoknya aman. Kita upayakan menghadapi musim paceklik nanti, semua penyaluran beras ke masyarakat bisa lancar,” ungkapnya.

Ruzuan juga menekankan agar masyarakat tidak panik, sebab ketersediaan beras aman dan mencukupi.

“Stok cadangan dari hasil panen petani masih cukup. Jika masyarakat membeli sesuai kebutuhan, distribusi bisa berjalan merata dan harga tetap terkendali,” ujarnya.

Sebelumnya, Pinwil Bulog Sumsel Babel Mersi Windrayani menyebut masih membuka lebar jika ada agen atau pedagang di dalam pasar tradisional yang ingin bekerja sama memasok beras SPHP. Caranya, cukup melengkapi administrasi seperti KTP, NPWP, foto toko, surat permohonan, dan verifikasi.

“Jika ada yang mau, kami membuka lebar kesempatan ini. Silakan mendaftar ke kantor. Dengan semakin banyaknya pedagang atau agen yang menyediakan SPHP artinya semakin luas juga masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP,” jelasnya.

Mersi memastikan saat ini stok beras di gudang Bulog Sumsel Babel melimpah. Saat ini jumlahnya mencapai 99 ribu ton.

“Stoknya ada 99 ribu ton beras. Stok ini juga terus bertambah karena pengadaan dari petani masih berlanjut,” kata dia.