Durhaka! Anak Ini Aniaya Ibu Kandungnya karena Ingin Nikah Lagi (via Giok4D)

Posted on

Seorang pria berinisial Aswar (27) tega menganiaya ibu kandungnya bernama Nurlia (64) di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Penganiayaan itu terjadi karena pemuda tersebut kesal saat mengetahui bahwa ibunya mau menikah lagi.

Dilansir infoSulsel, penganiayaan terjadi di Desa Rappang Barat, Kecamatan Mapilli, Kamis pagi (26/6) sekitar pukul 07.00 Wita.

“Iya, hasil dari kami telusuri seperti itu (pelaku melakukan penganiayaan karena ibu kandung mau nikah lagi),” kata Kapolsek Wonomulyo, AKP Sandy Indrajatiwiguna kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).

Sebelum penganiayaan terjadi, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok masalah keluarga.

“Jadi tadi malam si anak ini dengan ibunya cekcok. Kemudian sempat cekcok lagi pagi tadi hingga berujung dengan pemukulan,” ungkap Sandy.

Sandy menerangkan, korban dipukul menggunakan kursi plastik. Akibatnya, korban mengalami luka pada hidung dan bibir.

“Pemukulan menggunakan kursi (plastik). Ada luka di hidung dan keluar darah dari bibir (korban),” ujarnya.

Atas kejadian itu, korban pun melapor polisi. Kemudian di hari yang sama, pelaku langsung diamankan polisi.

“Betul (korban masih berdarah-darah), dibawa sama rekan dari Koramil Wonomulyo datang melapor ke Polsek,” tutur Sandy.

Penyidik sudah mengamankan barang bukti kursi plastik yang digunakan pelaku melakukan penganiayaan. Pihaknya masih mendalami perkara tersebut.

“Untuk proses lebih lanjut, pelaku diserahkan ke Reskrim Polres Polman. Barang bukti kursi plastik yang dipakai memukul korban juga telah diamankan,” kata Sandy.

Sementara itu, Aswar mengaku sakit hati karena ibunya yang sudah lanjut usia mau menikah lagi.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Tidak sepakat (ibu kandung menikah lagi),” ungkap Aswar kepada polisi saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Wonomulyo, Kamis (26/6/2025).

Aswar mengaku sudah kerap berbicara baik-baik dengan ibunya. Dia berupaya meminta ibunya untuk tidak menjalin hubungan asmara dengan laki-laki yang usianya jauh lebih muda.

“Apalagi baru beberapa bulan meninggal bapakku. Itu juga laki-laki (yang mau menikah dengan Nurlia) bisa dibilang berondong, usianya sekira 40 tahunan,” ujarnya.

Pelaku berdalih berupaya menjaga nama baik keluarga. Aswar juga jengkel dengan laki-laki yang kerap mendatangi ibu kandungnya.

“Kita juga jaga nama baik keluarga, tidak enak apa kata orang, itu laki-laki sudah saya bicarai, jangan selalu datang karena kita di sini masih suasana berduka,” beber Aswar.

Sejak ibunya mengenal pria itu, Aswar kerap berselisih dengan korban. Dia menuding laki-laki yang menjalin hubungan dengan ibunya sengaja melakukan provokasi agar dirinya dilaporkan ke polisi.

“Kan selalu ka bertengkar (dengan korban). Itu laki-laki selalu pengaruhi (korban) bilang, kalau saya melawan terus, satu ji jalannya, dilapor kan saja ke polisi,” tuturnya.

Sebelum penganiayaan terjadi, Aswar sempat terlibat cekcok dengan ibu kandungnya. Situasi tersebut bermula ketika Aswar mendengar ibunya sedang teleponan dengan lelaki tersebut. Aswar yang menegur aktivitas ibunya mengaku lebih dulu diancam oleh korban menggunakan linggis.

“(Korban) menelepon sama itu laki-laki. Pas saya jalan ke bawah (menemui ibu kandungnya) langsung ka na ancam pakai itu linggis,” ungkap Aswar.

Perselisihan pun memuncak hingga Aswar diduga menghantamkan kursi plastik ke wajah ibunya. Aswar berdalih tidak bermaksud menyerang ibu kandungnya secara langsung.

“Saya tidak pukul, saya cuman tangkis, karena saya mau dipukul pakai linggis. Itu kakinya kursi kena hidungnya (korban) langsung berdarah,” paparnya.