Cerita pasangan suami istri (pasutri) tunawisma di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang gendong jenazah bayinya sempat viral di media sosial. Setelah diusir mertua, keduanya kini mendapat bantuan pulang ke kampung halaman.
“Saat ini, orang tua pasien (jenazah bayi) sudah ada di RSUD Palembang Bari. Sore ini, akan kami antarkan langsung ke kampung halamannya,” ungkap Katim Humas dan Pemasaran RSUD Palembang Bari, Adea Triutami saat ditemui media, Senin (22/9/2025).
Adea mengatakan, pasutri bernama Joko Prasetiawan (40) dan Novi Yanti (29) itu akan diberangkatkan ke Lampung sesuai permintaan mereka pada sore ini menggunakan ambulans dari rumah sakit.
“Rencananya akan kami antarkan langsung ke Lampung oleh driver RS Bari didampingi tim keamanan. (Bantuan ini) tanpa dipungut biaya,” jelasnya.
Adea juga kembali menegaskan isu penelantaran yang dilakukan pihaknya kepada pasutri tersebut. Kabar tersebut beredar usai Joko dan Novi viral gendong jenazah bayinya tanpa arah.
Diketahui, bayi mereka yang baru berumur 20 hari tersebut meninggal dunia di RSUD Palembang Bari usai dirawat di NICU. Kemudian, jenazah dan keluarganya diantar pulang oleh ambulans rumah sakit hingga wilayah 10 Ilir.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Tidak benar mengenai isu driver ambulans kami menelantarkan di daerah Masjid Agung. Kami mengantarkan ke 10 Ilir sesuai permintaan keluarga jenazah,” tuturnya.
“Sebelumnya, bayi N (pasien) dirawat di NICU dari tanggal 1-20 September. Perawatan ini menggunakan jaminan kesehatan, tanpa dipungut biaya sampai proses pengantaran jenazah,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pasutri tunawisma di Palembang, Sumsel, yakni Joko (40) dan Novi Yanti (29) hanya bisa pasrah karena tidak ada uang untuk memakamkan bayinya yang meninggal usai menjalani perawatan medis 20 hari di Rumah Sakit (RS) Bari Palembang. Saat membawa jasad bayinya ke rumah mertuanya, Joko malah dimaki.