Ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Kupang, Nusa Tetanggara Timur (NTT) bernama Marlen Kuil (38) tega membunuh bayinya yang dilahirkan. Usai membunuh bayinya, pelaku menyimpannya di atas kursi dengan dibungkus bantal.
Pelaku tega membunuh anaknya di rumahnya, Dusun II, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Rabu (13/11/2025) pagi.
“Pelaku diduga melakukan tindakan pembunuhan terhadap bayi yang baru saja dilahirkannya di rumahnya di RT 08, RW 04, Desa Netemnanu Selatan,” ujar Kapolsek Amfoang Timur Ipda Thomas Radiena dilansir infoBali, Rabu.
Kata Thomas, kasus itu berawal saat warga berinisial GMK (30) sedang menenun di rumahnya. Kemudian mendengar teriakan minta tolong dari arah dapur milik Marlen.
Mendengar itu, GMK lantas menuju sumber suara dan menemukan Marlen dalam kondisi lemas serta mengalami pendarahan hebat. Melihat kondisi tersebut, GMK langsung menuju Pustu Netemnanu Selatan untuk melaporkan kejadian itu kepada Bidan Desa, Ovi Ellu.
Tak berselang lama, Ovi bersama perangkat Desa Netemnanu Selatan tiba di lokasi. Mereka menemukan Marlen dalam kondisi lemas dan ari-arinya belum keluar.
“Tetapi saat itu, bayi yang baru dilahirkan tidak ditemukan di tempat,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Desa (Kades) Netemnanu Selatan, Wilfrid MD Kameo melaporkan kasus itu kepada Thomas melalui pesan WhatsApp (WA). Setelah mendapati informasi itu, sejumlah personel Polsek Amfoang Timur langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Marlen kemudian dievakuasi ke Puskesmas Amfoang Timur untuk mendapatkan pertolongan medis. Saat mendapat perawatan, dokter menanyakan keberadaan bayi tersebut.
Marlen akhirnya mengakui bayi laki-laki dengan berat 3,1 kilogram (kg) itu telah dibungkus dan disembunyikan di atas kursi dan dibungkus dengan bantal.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Keluarga langsung mengecek dan membawa bayi itu Puskesmas Oepoli. Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi dinyatakan sudah meninggal.
Menurut Thomas, Marlen kini sedang menjalani perawatan medis sehingga belum dapat dimintai keterangan secara detail.
“Kami masih menunggu kondisi pelaku sudah stabil baru bisa lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
