Kapolri Panen Raya Jagung di OKU Timur, Salurkan 1.386 Ton Beras SPHP

Posted on

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan panen raya jagung serentak kuartal III tahun 2025 di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Selain panen raya, Kapolri juga menyalurkan 1.386 ton beras SPHP.

“Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan terutama komoditas beras, Polri tentunya ikut menyalurkan beras SPHP melalui program gerakan panganan murah,” kata Jenderal Sigit dilansir infoNews, Sabtu (27/9/2025).

“Kami laporkan bahwa mulai dari 6 Agustus sampai dengan 26 September 2025, Polri telah menyalurkan sebanyak 78.996 ton beras. Selanjutnya hari ini target beras SPHP yang disalurkan di seluruh Indonesia sebanyak 1.386 ton,” tambahnya.

Selain Kapolri, kegiatan panen raya jagung di OKU Timur turut dihadiri Ketua Komisi IV DPR RI, Menko Pangan RI, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Dirut Bulog. Sementara itu, Menteri Pertanian RI hadir secara virtual.

Jenderal Sigit menyebut gerakan pangan murah yang digelar Polri membawa kabar baik untuk masyarakat di tengah kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III 2025. Menurutnya, program ini menjadi wujud nyata kepedulian Polri dalam menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Dari 1.386 ton beras SPHP yang disalurkan, Polri menargetkan untuk menyalurkan beras SPHP sebanyak 39 ton di Sumsel. Penyaluran beras SPHP di OKU Timur sebanyak 16,5 ton dan khusus di lokasi panen raya, jumlah beras SPHP yang disalurkan sebanyak 1,5 Ton.

Beras SPHP disalurkan dengan cara dikemas dalam bentuk paket murah seharga Rp 60 ribu. Dalam satu paket, masyarakat memperoleh 5 kg beras SPHP, 1 kg minyak goreng, 1 kg tepung terigu, dan 1 kg gula pasir. Di pasaran, harga beras SPHP kemasan 5 kg berkisar antara Rp 65 ribu hingga Rp 75 ribu.

Sejak 6 Agustus hingga 26 September 2025, Polri telah menyalurkan 78.996 ton beras SPHP ke berbagai wilayah di Indonesia. Jumlah ini memperlihatkan skala besar intervensi yang dilakukan di tengah situasi harga pangan yang fluktuatif. Gerakan pangan murah ini juga dirancang agar tepat sasaran, sehingga masyarakat bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar.