Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Muara Enim, Sumatera Selatan, belum padam. Hingga Minggu (27/7/2025) sore atau hari kedua, luas lahan yang terbakar bertambah menjadi 6 hektare dari sebelumnya hanya 4 hektare.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq mengatakan pemadaman karhutla di Desa Suka Jadi masih berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Tim di lapangan membagi dua tim untuk pemadamannya.
“Di hari kedua karhutla di Desa Suka Jadi berbatasan dengan Desa Petak Luar masih terjadi. Personel Manggala Agni, BPBD Muara Enim bersama Babinsa Gelumbang melakukan pemadaman di pangkal api atau di bagian depan. Sedangkan di bagian tengah, titik api dipadamkan oleh BPBD, masyarakat dan TNI. Estimasi lahan yang terbakar diperkirakan 6 hektare,” ujarnya.
Dia menyebut, pemadaman di lahan gambut itu mengandalkan sumber air dari kanal. Saat pemadaman, cuaca di wilayah tersebut mendung dan tidak panas.
Sejumlah peralatan dan perlengkapan juga dimaksimalkan dari berbagai satuan personel untuk pemadaman. Pihaknya tak ingin karhutla di wilayah tersebut meluas.
“Hingga saat ini (tadi malam), informasi dari pemerintah desa belum mengetahui penyebab lahan itu terbakar. Namun, lahan yang terbakar itu merupakan milik masyarakat,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Lahan seluas 4 hektare terbakar. Karhutla yang terjadi sejak Sabtu (26/7) sore hingga kini masih terbakar dan berasap.
Karhutla di Muara Enim, tepatnya di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan, terjadi sekitar pukul 15.10 WIB. Satgas karhutla baru mendapat laporan pada Sabtu malam.
“Karhutla di Muara Enim terjadi di lahan gambut dengan luas terbakar sekitar 4 hektare. Upaya pemadaman sudah dilakukan tim danru Damkar Kecamatan Sungai Rotan kemudian satgas karhutla juga telah ke lokasi,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Minggu (27/7/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Upaya pemadaman tadi malam, telah dilakukan BPBD Posko Gelumbang. Namun, pemadaman terkendala jarak pandang sehingga dilanjutkan pagi ini.
“Setelah berkoordinasi bersama, tim satgas melanjutkan pemadaman pagi ini dikarenakan tidak efektif dan jarak pandang yang terbatas. Kondisi lahan itu masih berasap saat ditinggalkan,” katanya.