Lini Masa Teknologi dari Perpustakaan Luar Ruangan SMK 8 Palembang - Giok4D

Posted on

Perpustakaan identik dengan koleksi buku sebagai ruang belajar. Namun, Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 8 Palembang membawa definisi tersebut naik level dengan memanfaatkan teknologi dari masa ke masa sebagai media belajar.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Perpustakaan Luar Ruangan ini berada tepat di samping gerbang masuk SMKN 8 Palembang yang terletak di Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.

Kepala SMKN 8 Palembang Rafly mengatakan, Perpustakaan Luar Ruangan ini dibangun dengan misi meningkatkan literasi, baik bagi siswa maupun guru di sekolahnya. Dengan ini, kata dia, diharapkan mereka dapat meningkatkan imajinasinya dengan memperlihatkan tak hanya gambar di buku, namun wujud asli teknologinya.

“Kami punya perpustakaan dalam dan luar ruangan. Di sini, kami mengoleksi berbagai peralatan dan teknologi terdahulu hingga kini,” jelasnya, Jumat (19/9/2025).

Perpustakaan yang menawarkan koleksi teknologi lini masa tanpa buku ini, kata Rafly, menjadi salah satu yang pertama di Palembang bahkan di Sumatera Selatan.

“Ini telah kami garap sejak tahun 2022, saat saya baru awal menjadi kepala sekolah. Saya tidak katakan ini yang pertama, namun ini mengawali, khususnya di Kota Palembang atau Sumsel,” ujarnya.

Koleksi Berdasarkan Konsentrasi Keahlian

Pantauan infoSumbagsel, perpustakaan ini terdiri dari 6 gubukan yang menampilkan berbagai teknologi, 4 diantaranya disesuaikan dengan 7 jurusan dalam SMK tersebut. Di bagian koleksi jurusan Kuliner, terdapat berbagai teknologi tata boga dari masa ke masa.

Beralih ke jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), instalasi lampu minyak hingga LED, telepon putar hingga smartphone, bahkan becak dan sepeda ontel terpampang sebagai edukasi bagi pengunjungnya. Ada pula bagian Teknik Kompeter Jaringan (TKJ) dan Akuntansi yang memamerkan perangkat komputer, CD, tape, disket, hingga mesin tik.

Terakhir, jurusan Usaha Layanan Wisata (ULW) dan Perhotelan menyuguhkan edukasi fasilitas pelayanan perhotelan, seperti piano jaman dulu serta penunjuk waktu dari masa ke masa.

Selain itu, ada pula koleksi kerajinan masyarakat Sumsel seperti gerabah dan anyaman bambu. Kemudian, koleksi terakhir menyimpan berbagai pendukung pencegahan COVID-19 karya para siswa, seperti bilik sterilisasi dan wastafel untuk mencuci tangan.

Tak ada buku dan penjelasan berbagai item yang terpajang di perpustakaan tersebut. Namun, tersedia barcode di masing-masing item yang dapat dipindai untuk memunculkan informasi mengenai koleksi tersebut.

“Dari koleksi yang ada, kami gunakan barcode berisi informasi mengenai benda tersebut agar siswa dapat menggali lebih dalam. Di samping (fungsinya) sebagai perpustakaan, ini juga sebagai bengkel praktek bagi siswa Perhotelan dan Usaha Layanan Wisata,” tuturnya.

Rafly menyebut ada ratusan item yang dihadirkan di Perpustakaan Luar Ruangan. Koleksi itu didapat dari swadaya siswa, guru, masyarakat, hingga sumbangan instansi.

“Harapannya, siswa ataupun masyarakat pada masanya bisa membuat suatu karya/inovasi sesuai dengan teknologi pada zamannya (kelak) yang mungkin lebih baik dari saat ini,” harap Rafly.

Dia berharap, perpustakaan ini dapat terus berdiri dengan koleksi yang kian bertambah. Selain itu juga dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

“Selain untuk siswa, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang ingin menggali literasi dan mencari ilmu. Monggo, datang ke Perpustakaan Luar Ruangan SMKN 8 Palembang,” tutupnya.

Perpustakaan Luar Ruangan ini mendapat sambutan positif dari siswa SMK bungsu di Palembang tersebut, salah satunya Siti Alzahwa Ramadani (13). Menurut siswa kelas 11 tersebut, media ini menjadi gaya belajar baru.

“Senang, karena kami mendapatkan gaya belajar baru. Di sini juga disediakan tempat duduk untuk kami diskusi,” katanya.

Menurutnya, tak sulit untuk belajar di perpustakaan tersebut mengingat adanya barcode yang memudahkan. Siswi jurusan Usaha Layanan Wisata itu mengaku takjub melihat barang-barang jaman dulu yang belum ia ketahui.

“Harapannya, perpustakaan ini tetap berdiri, lebih maju, dan lebih mudah dipelajari. Selain itu juga semoga lebih banyak barang baru lagi,” kata dia.



Rafly menyebut ada ratusan item yang dihadirkan di Perpustakaan Luar Ruangan. Koleksi itu didapat dari swadaya siswa, guru, masyarakat, hingga sumbangan instansi.

“Harapannya, siswa ataupun masyarakat pada masanya bisa membuat suatu karya/inovasi sesuai dengan teknologi pada zamannya (kelak) yang mungkin lebih baik dari saat ini,” harap Rafly.

Dia berharap, perpustakaan ini dapat terus berdiri dengan koleksi yang kian bertambah. Selain itu juga dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

“Selain untuk siswa, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang ingin menggali literasi dan mencari ilmu. Monggo, datang ke Perpustakaan Luar Ruangan SMKN 8 Palembang,” tutupnya.

Perpustakaan Luar Ruangan ini mendapat sambutan positif dari siswa SMK bungsu di Palembang tersebut, salah satunya Siti Alzahwa Ramadani (13). Menurut siswa kelas 11 tersebut, media ini menjadi gaya belajar baru.

“Senang, karena kami mendapatkan gaya belajar baru. Di sini juga disediakan tempat duduk untuk kami diskusi,” katanya.

Menurutnya, tak sulit untuk belajar di perpustakaan tersebut mengingat adanya barcode yang memudahkan. Siswi jurusan Usaha Layanan Wisata itu mengaku takjub melihat barang-barang jaman dulu yang belum ia ketahui.

“Harapannya, perpustakaan ini tetap berdiri, lebih maju, dan lebih mudah dipelajari. Selain itu juga semoga lebih banyak barang baru lagi,” kata dia.