Status Sungai Musi di Kota Palembang, naik menjadi siaga 1. Tinggi muka air (TMA) mencapai 4,62 meter. Kenaikan itu berimbas pada naiknya debit air di sejumlah aliran anak Sungai Musi.
Bahkan, kenaikan debit Sungai Musi juga membuat muatan tongkang batu bara menempel di Jembatan Ampera. Gundukan batu bara yang diangkut tongkang terkikis jembatan karena muatannya yang tinggi.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa mengatakan muatan batu bara menabrak jembatan itu sudah terjadi beberapa kali.
“Itu juga karena muatannya yang berlebih, bukan hanya karena debit Sungai Musi yang naik,” ujar Arinarsa, Minggu (7/12/2025).
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Menurutnya, jika muatan batu bara sesuai dengan peraturan, maka angkutan tidak akan sampai menabrak jembatan ketika debit air naik. Hal ini terjadi juga karena imbas debit sungai naik.
“Tapi, tidak bisa dibenarkan juga karena alasan pembenaran imbas debit air naik jadi boleh memaksa muatan tinggi,” katanya.
Pihaknya juga kerap mengingatkan pemilik tongkang untuk memperhatikan berat muatan yang diangkut. Namun, dia menyebut jika pemilik tongkang kerap melakukan hal tersebut.
“Sudah sering pemilik tongkang lakukan ini,” ungkapnya.
Arinarsa menyebut, kewenangan pengaturan lalu lintas di sungai masih dipegang Kemenhub. Pihaknya hanya bisa menyampaikan imbauan. Namun, dia berharap kewenangan itu kembali ke pemda.
“Itu kewenangan yang sedang kita minta untuk pengelolaan alur sungai menjadi milik provinsi sesuai UU,” katanya.
Sementara itu, warga 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Renny Allawiyah menyebut jika air pasang terjadi sejak Sabtu (6/12) lalu. Debit air Sungai Musi mulai naik pada pagi-siang dan membuat jalan tergenang.
“Mulai Sabtu kemarin air naik, mungkin karena hujan beberapa hari kemarin yang terjadi. Air pasang biasanya pagi sampai siang, sore sudah mulai surut,” jelasnya.
