Pemerintah Kota Palembang akan menggelar operasi pasar pada Senin (22/12/2025) pada pukul 08.00 WIB di Pasar KM5. Operasi pasar ini menjual barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga.
Analis Perdagangan Dinas Perdagangan Palembang Yulius Priansyah, mengatakan operasi pasar kali ini difokuskan pada cabai yang sempat mengalami kenaikan harga. Meski saat ini harga cabai sudah turun, operasi pasar tetap digelar atas rekomendasi Badan Pusat Statistik (BPS).
“Sudah kita bekerjasama kemarin dari BPS, dia kan menghitung inflasi ya. Menghitung inflasi bahwa harga cabai ini ada kenaikan. Jadi kita untuk menekan di laporan inflasi menganjurkan dilakukan operasi pasar. Jadi hari Senin nanti kita operasi pasar itu di pasar KM5,” ujar Yulius, Jumat (19/12/2025).
Yulius menjelaskan, operasi pasar akan menjual kebutuhan pokok dengan harga murah. Minyak goreng dijual Rp 14.700 per liter dan beras SPHP seharga Rp 57 ribu per 5 kilogram, jauh lebih murah dari harga pasar tradisional.
“Minyak kita ini dijual dengan harga Rp 14.700. Kalau berasnya itu dijual dengan harga Rp 57.000. Kalau harga di pasar kan biasanya minyak itu per liter Rp 17.000, Rp 18.000. Di sana kita jual Rp 14.700,” ujarnya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Ia mengatakan, untuk harga cabai di operasi pasar akan disesuaikan dengan harga agen pada hari pelaksanaan, karena harga cabai berfluktuasi setiap hari.
“Kita melihat hari Senin nanti, berapa harga dari agen. Karena kan harga cabai ini kan tiap hari itu berubah. Jadi tidak seperti beras atau minyak, mereka sudah ada head-nya,” ujarnya.
Saat ini, hasil monitoring Dinas Perdagangan menunjukkan harga cabai di Palembang mengalami penurunan. Cabai merah keriting yang sempat menyentuh Rp 70.000 – Rp 75.000 per kilogram kini turun menjadi rata-rata Rp 50.000 per kilogram di harga agen.
Yulius menyebut kenaikan harga cabai beberapa waktu lalu dipicu oleh faktor cuaca yang tidak menentu.
“Faktor cuaca ini kan tidak menentu. Kemarin itu kan panas, dan setelah panas lalu hujan. Jadi di kebun ini, petani ini kan barangnya kadang basah, rusak. Jadi panennya tidak terlalu banyak. Jadi ada peningkatan harga, karena memang stok barangnya yang sedikit,” ujarnya.
Meski sempat terjadi kenaikan, Yulius memastikan stok cabai menjelang Natal mencukupi karena pasokan lokal dari Muara II, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Pagar Alam mampu menutupi kebutuhan kota Palembang.
“Menjelang Nataru ini, kemungkinan stok kita itu cukup. Karena dari lokal juga sudah banyak. Kalau dari lokal itu, cabai ada yang dari Muara II, Oku Selatan, OKI, OI, dan Pagar Alam. Itu yang cabai dari lokal Sumsel. Ini bisa menutupi kebutuhan kita di kota Palembang, selain dari Pulau Jawa” ujarnya.
Yulius mengatakan, operasi pasar Senin depan merupakan bagian dari program rutin Pemkot Palembang dalam menekan inflasi. Sejak Januari-Desember 2025. Dinas Perdagangan telah melaksanakan pasar murah di sekitar 70 titik di berbagai kecamatan di Kota Palembang.
“Kita dari Januari sudah melaksanakan pasar murah. Dari Januari sampai Desember ini. Jadi kita itu ada berapa dari Januari sekitar 70 titik telah dilaksanakan pasar murah. Jadi itu kan upaya kita untuk menekan Inflasi. Walaupun memang tidak terlalu signifikan, tapi masyarakat bisa terbantu,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh Widia Ardhana peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.
