Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau telah memberikan imbauan kepada warga agar tidak merayakan tahun baru 2026. Akibatnya para penjual terompet merugi.
Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Lubuklinggau nomor 300/95/SatpolPP/2025. Dijelaskan bahwa warga diimbau agar merayakan tahun baru 2026 dengan beribadah dan kegiatan positif lainnya.
Salah satu penjual terompet di Jalan Yos Sudarso, yakni Mujihartina mengatakan akibat tidak ada perayaan tahun baru di Lubuklinggau membuat dagangan terompetnya tidak laku.
“Sudah seminggu lebih saya jualan terompet. Sehari itu cuman bisa terjual hanya dua sampai tiga terompet saja, padahal tahun kemarin masih bisa terjual sampai 15 terompet dalam sehari,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Rabu (31/12/2025).
Dikarenakan imbauan tersebut, Mujihartina mengaku hanya mengambil 100 terompet di tempat pembuat terompet di Lubuklinggau.
“Kalau tahun lalu ngambil 200 terompet dan hampir habis walaupun jualnya banting harga pas sudah selesai tahun baru. Tahun ini yang paling sepi,” ungkapnya.
Ia mengaku tahun ini tidak akan menjual usai tahun baru. Selama seminggu lebih, Mujihartina mengaku telah berjualan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Terompet yang dijualnya pun cukup murah yakni Rp 5 ribu yang paling murah dan Rp 12 ribu yang paling mahal.
“Cuman akhir-akhir ini nggak sampai sore jualannya karena seminggu ini sering hujan saat sore hari. Hari ini terakhir jualan, besok sudah gak jualan lagi,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh penjual terompet di Pasar Inpres yakni Suparti. Ia mengaku tahun ini penjual terompet miliknya tidak laku, akibatnya ia pun menjual arang agar tidak merugi total.
“Awalnya jualan terompet minggu kemarin, karena nggak laku-laku akhirnya saya jualan arang juga. Sekantong saya jual Rp 5 ribu dan sehari itu bisa terjual puluhan kantong,” ungkapnya.
“Mungkin karena nggak ada perayaan tahun baru di Alun-alun Merdeka tahun ini jadi kurang laku, tapi kalau arang kan warga masih bisa bakar-bakaran di lingkungan rumahnya,” sambungnya.
