Perjuangan Warga Musi Rawas Panjat Pohon Demi Dapat Sinyal

Posted on

Internet merupakan salah satu kebutuhan pokok di era digital saat ini. Fungsi dari internet saat ini sangatlah luas di berbagai aspek seperti komunikasi, pendidikan, pekerjaan, hiburan, serta aktivitas sosial. Jadi tak heran jika internet tidak bisa lepas dari kegiatan kita sehari-hari.

Namun tidak semua orang bisa menikmati fasilitas internet di tempat mereka. Salah satunya yakni di Desa Binjai, Kecamatan Muara Kelingi, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Di desa ini, tidak hanya jaringan internet saja yang susah didapat warga di sana, bahkan jaringan telepon pun sulit diakses.

Akibatnya, warga pun terpaksa pergi menuju ke dataran tinggi demi mendapatkan sinyal. Tak jarang, ada warga yang harus memanjat pohon demi mendapatkan sinyal telepon dan internet. Hal ini mereka lakukan agar bisa berkomunikasi dengan sanak keluarganya yang jauh.

Kondisi ini sudah lama terjadi dan bahkan bisa dikatakan sebagai kegiatan rutin warga di sana. Bukan hanya warga biasa, namun para perangkat desa juga terkadang ikut melakukan hal yang sama untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Kepala Desa Binjai, Hadi Yanto mengatakan hal ini terjadi lantaran Desa Binjai merupakan salah satu daerah yang masuk ke dalam daftar blank spot atau susah sinyal di Kabupaten Musi Rawas.

“Jadi Desa Binjai ini memang salah satu daerah blank spot di Kabupaten Musi Rawas. Bahkan kondisi ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu hingga sekarang,” katanya, Sabtu (26/4/2025).

Hadi mengatakan karena kondisi ini pun memaksa warga desa yang ingin menggunakan fasilitas internet pun harus mengambil resiko dengan memanjat pohon gar bisa mendapatkan sinyal.

“Memang terkadang ada juga warga kita yang harus pergi ke dataran tinggi yang jaraknya terbilang cukup jauh dari pemukiman untuk bisa dapat sinyal,” ujarnya.

Selain memanjat pohon, kata dia, ada juga warga yang menggantung handphone mereka menggunakan tongkat kayu setinggi kurang lebih 20 meter untuk mendapatkan sinyal.

“Memang semua hal itu berisiko, tapi karena tuntutan pekerjaan dan yang lainnya membuat warga pun harus melakukan itu demi mendapatkan sinyal. Di zaman sekarang ini kan semuanya serba canggih dan menggunakan internet, jadi warga disini berusaha agar tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.

Hadi mengungkapkan tak hanya warga dan perangkat desa yang kesusahan dengan kondisi ini, namun para pelajar juga nekat memanjat pohon untuk mengerjakan tugas sekolah mereka.

“Ya ada beberapa pelajar yang terpaksa melakukan itu juga (memanjat pohon), karena sekarang kan banyak sekolah yang harus mengakses informasi pembelajaran menggunakan internet. Jadi para pelajar ini juga terkadang harus melakukan hal yang sama untuk mendapatkan sinyal. Tapi biasanya kalau pelajar itu ibu atau ayah mereka yang manjat pohon,” ungkapnya.

Akibat kondisi tersebut, kata Hadi, warga Desa Binjai pun berharap kepada pemerintah agar bisa memberikan solusi serta dapat menyelamatkan masalah kesulitan akses jaringan sinyal di sana.

Hadi juga mengaku sudah pernah mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas untuk dibangun tower provider sinyal di Desa Binjai, namun hingga saat ini belum juga direalisasikan.

“Jadi kondisi susah sinyal ini sudah dirasakan warga Desa Binjai sejak puluhan tahun yang lalu hingga saat ini. Jadi kami berharap agar usulan yang kami sampaikan sebelumnya bisa diwujudkan,” harapnya.