Program Srikandi Mandiri dari Pertamina untuk Warga Binaan Palembang

Posted on

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Palembang menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan, khususnya bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Palembang.

Dukungan ini diwujudkan melalui program Srikandi Mandiri yang mencakup pelatihan keterampilan serta penyediaan sarana prasarana untuk kegiatan menenun songket dan pengolahan tempe.

Kegiatan pelatihan berlangsung pada 8-12 Juli 2025 di Aula LPP Kelas IIA Palembang dan diikuti oleh 40 warga binaan. Materi pelatihan mencakup keterampilan menyongket selama dua hari dan diversifikasi produk olahan tempe selama tiga hari.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Pertamina juga menyerahkan bantuan berupa satu set alat tenun songket, peralatan pengolahan tempe, serta peralatan penunjang lainnya.

Kepala LPP Kelas IIA Palembang, Desi Andriyani, mengapresiasi dukungan Pertamina yang dinilainya selaras dengan upaya pemberdayaan warga binaan.

“Kami sangat mengapresiasi Pertamina yang aktif mendampingi warga binaan melalui program Srikandi Mandiri. Program ini sangat berdampak, karena mampu melahirkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkualitas serta mendukung akselerasi reintegrasi sosial seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan,” ujar Desi.

Sejak diluncurkan pada 2022, program ini telah memberi dampak positif yang nyata. Warga binaan menjadi lebih produktif, dan beberapa di antaranya yang telah bebas kini berhasil membaur kembali di masyarakat dan memiliki penghasilan sendiri.

Salah satu warga binaan, Yesi, mengungkapkan rasa syukurnya.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pertamina atas pelatihan ini. Keterampilan yang saya peroleh menjadi bekal penting untuk memulai hidup baru dengan lebih percaya diri,” ucapnya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam meningkatkan kapasitas warga binaan agar siap kembali ke masyarakat.

“Sebelumnya kami juga telah melaksanakan pelatihan jumputan dan bakery bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang terbukti memberikan dampak ekonomi positif. Melalui program ini, kami berharap warga binaan mampu menjalani kehidupan baru secara mandiri tanpa terbebani stigma negatif,” jelas Rusminto.