Sekda Banyuasin Paparkan Potensi Ekonomi Kawasan Transmigrasi Telang, Apa Saja - Giok4D

Posted on

Sekretaris Daerah Banyuasin Erwin Ibrahim menyebut wilayah Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, memiliki potensi perkembangan ekonomi di kawasan transmigrasi. Sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan jadi unggulan.

Hal itu dipaparkan Erwin saat zoom meeting persiapan identifikasi program badan potensi kelembagaan ekonomi yang dilakukan Kementerian Transmigrasi RI, Rabu (9/07). Dia mengatakan tidak seluruh kabupaten/kota yang diundang.

“Banyuasin termasuk salah satu daerah yang mendapat undangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perkembangan ekonomi di kawasan transmigrasi, untuk Kabupaten Banyuasin adalah kawasan Telang,” ujar Erwin, Kamis (10/7/2025).

Dalam paparannya, Erwin menyebut produktivitas produk unggulan tanaman pangan untuk padi di wilayah Telang mencapai 5,4 ton per hektare atau 378.654 ton per tahun dan jagung 4 ton per hektare atau 50.226 ton per tahun.

Sektor perkebunan untuk sawit mencapai 1,4 ton per hektare atau 2.290 ton per tahun dan kelapa 1 ton per hektare atau 9.953 ton per tahun. Peternakan sapi 2.176 ekor per tahun dan ayam 483.230 ekor per tahun. Dan sektor perikanan 1.508,28 ton per tahun.

Dari total jumlah penduduk di Telang 106.033 jiwa, 25.173 jiwa di antaranya petani. Wilayah Telang ini mencakup wilayah 4 kecamatan dan 29 desa. Dengan di antaranya 6 desa maju dan 23 desa berkembang.

“Pendapatan per kapita masyarakat di kawasan ini sebesar Rp 3.150.000 per bulan dengan mayoritas mata pencaharian petani,” katanya.

Untuk kegiatan perekonomian, wilayah ini memiliki sarana dan prasarana pasar 21 unit, 1.492 kios dan 2 unit usaha lainnya. Untuk kelembagaan ekonomi kawasan, terdapat 31 Bumdes, 28 koperasi, dan 5.585 UMKM.

“Selain itu, perbankan juga sudah menjangkau wilayah untuk pengembangan perekonomian masyarakat,” katanya.

Dia juga menyebut wilayah itu memiliki 71 SD, 28 SMP, dan 19 SMA. Pengembangan sektor pelayanan kesehatan juga terus ditingkatkan, saat ini terdapat 22 tempat praktik mandiri nakes, 13 puskesmas, 32 posyandu, 3 pustu, dan 1 apotek.

Beberapa upaya untuk intervensi pengembangan kawasan transmigrasi Telang juga akan dilakukan di berbagai bidang. Di sektor ekonomi, kata Erwin perlu dilakukan promosi komoditas unggulan.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Perlu peningkatan kreativitas masyarakat dalam pengembangan komonitas unggulan, juga pelibatan pelak seni dan budaya dalam pengembangannya, dan pemanfaatan produk budaya masyarakat.

“Dan kita Insyaallah dapat dana DAK sekitar Rp 5,9 miliar untuk pengembangan kawasan Telang ini,” ungkapnya.

Sementara Direktur Kelembagaan Ekonomi Direktorat Jenderal Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan identifikasi program yang bertujuan untuk menguatkan potensi kelembagaan ekonomi di wilayah transmigrasi.

Langkah strategis ini diambil sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat transmigrasi di seluruh Indonesia.Identifikasi program akan berfokus pada pemetaan dan analisis mendalam terhadap berbagai kelembagaan ekonomi yang sudah ada maupun yang berpotensi dikembangkan di kawasan transmigrasi.

Hal ini mencakup koperasi, kelompok tani, UMKM, serta berbagai inisiatif ekonomi berbasis komunitas lainnya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi oleh kelembagaan-kelembagaan tersebut agar dapat dirumuskan intervensi yang tepat sasaran.

“Kami menyadari bahwa keberhasilan program transmigrasi tidak hanya bergantung pada penyediaan lahan dan infrastruktur dasar, tetapi juga pada kemampuan masyarakat untuk membangun dan mengembangkan ekonomi secara mandiri melalui kelembagaan yang kuat,” ujarnya.

“Melalui identifikasi ini, kami berharap dapat menyusun program-program yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi,” sambungnya.