Syarat Damai Kasus Nelayan Asal Sumsel Ditembak Oknum TNI AL Saat Melaut

Posted on

Kasus nelayan asal Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan, bernama Yogi Saputra (20) yang tertembak saat sedang melaut, mulai menemui titik terang. Oknum TNI AL yang mengakui kesalahannya disebut sudah mendatangi keluarga korban untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Hal itu disampaikan kuasa hukum Yogi, Yudi Wahyudi saat mengantarkan proyektil yang sebelumnya bersarang di tubuh Yogi setelah dioperasi di rumah sakit, ke Mako POM AL di Kecamatan Ilir Timur 2, Palembang, pada Senin (14/7/2025).

“Iya sudah (pihak dari TNI AL sudah mendatangi kediaman keluarga korban), membahas terkait kesepakatan-kesepakatan itu (berdamai),” kata Yudi, Selasa (15/7/2025).

Yudi memastikan pihak korban tidak membuat laporan resmi atas kejadian tersebut, baik laporan polisi maupun laporan ke POM AL.

“Kalau sampai sejauh ini kami belum terpikir untuk membuat laporan karena kami akan melakukan komunikasi-komunikasi mediasi untuk menghasilkan kesepakatan yang tidak merugikan masing-masing pihak,” ungkapnya.

Pihak berharap TNI AL dapat memberikan perhatian lebih terhadap korban dan dapat menanggung semua biaya berobat korban tersebut.

“Kalau kami itu pertama terhadap korban itu bisa diberikan perhatian lebih oleh pihak Polisi Militer Angkatan Laut (biaya berobat sampai korban sehat),” katanya.

Selain itu, Yudi berharap agar empat orang nelayan yang masih diamankan berikut satu kapal juga segera dikembalikan.

“Dan keluarga yang masih diamankan di Belinyu, Bangka Belitung ada empat orang dan satu kapal pompong itu kami minta dikembalikan, karena saat diamankan dalam keadaan sehat begitu juga saat dikembalikan, itu harapan kami keluarga besar-besaran,” bebernya.

Yudi sendiri mengakui jika penyebab insiden penembakan itu terjadi murni karena adanya miskomunikasi saat para nelayan sedang mencari ikan.

“Ini ada semacam miskomunikasi saja terhadap pihak AL dengan masyarakat nelayan itu, itu awalnya, kita karena kita sama sekali tidak bisa menyalahkan masing-masing pihak, ada plus minusnya semua,” terangnya.

Sebelumnya, nelayan asal Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan, bernama Yogi Saputra (20), tertembak saat sedang melaut, kini kondisinya sudah membaik. Polda Sumsel memastikan belum ada laporan resmi terkait kejadian itu.

“Tidak ada laporannya (laporan polisi baik dari korban maupun keluarga korban), kita sudah cek,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Nandang Mukmin Wijaya dikonfirmasi infoSumbagsel terkait kejadian itu, Senin (14/7/2025).

Meski keluarga korban menyebut jika peristiwa itu terjadi di perairan Sumsel, polisi memastikan tidak mengusut kasus itu karena memang tidak ada laporan kejadiannya. Diduga peristiwa itu terjadi bukan di Perairan Sumsel, melainkan di Perairan Jambi.

“Yang jelas dari Polda Sumsel nggak ada laporannya (kejadian nelayan ditembak di perairan Sumsel),” jelasnya.

Sebelumnya, bibi korban, Ita Rosita mengatakan sebelum dilarikan ke RS hingga menjalani operasi Yogi sempat mengalami masa kritis selama delapan jam terombang ambing di lautan sampai akhirnya tiba di Sungsang dan sempat dibawa ke klinik di Sungsang lalu dirujuk ke RS Ar Rasyid Palembang.

“Dapat kabar dari kapten (kapal) pukul 13.00 WIB kejadian penembakan itu, kemudian pukul 20.00 WIB baru sampai ke RS Ar Rasyid. Bagaimana menderitanya Yogi setelah penembakan itu. Tadi sudah operasi dan keadaannya mulai membaik dan mulai sadar,” kata Ita ditemui di Rumah Sakit Ar Rasyid Palembang, Minggu (13/7/2025).

Secara gamblang, Ita menyebut jika saat kejadian posisi Yogi sedang memasukkan ikan ke dalam fiber. Ketika itu, diduga anggota TNI AL datang dengan sekoci menembaki kapal pompong mereka.

“Penembakan itu bukan satu kali tapi berkali dan mengenai Yogi. Lalu kata kaptennya tembak saya juga, anak buah saya tertembak sambil mengendong Yogi. Lalu mereka pergi mengejar satu kapal pompong yang lainnya,” ujarnya.

Kapal pompong rombongan Yogi, katanya, ada dua kapal pompong yang terdiri dari empat orang masing-masing.

“Mereka baru pergi pagi lalu siangnya dapat kabar ada penembakan. Selama ini tidak pernah ada kejadian dengan nelayan di Sungsang dan ini yang pertama kalinya,” ungkapnya.