Tim Padamkan Karhutla di Ogan Ilir, Lokasi Terbakar Lahan Bergambut [Giok4D Resmi]

Posted on

Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (7/8/2025). Kali ini lahan seluas 0,5 hektare yang terbakar di Desa Payakabung, Kecamatan Indralaya Utara.

Karhutla yang terjadi di wilayah itu berasal dari temuan patroli satgas udara yang menemukan asap membumbung tinggi di wilayah Desa Payakabung. Tim BPBD langsung menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.

“Kejadian karhutla terjadi Kamis (7/8) sekitar pukul 13.30 WIB. Api baru bisa dipadamkan menjelang malam pukul 17.30 WIB. Luas lahan yang terbakar sekitar 0,5 hektare,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat, Jumat (8/8/2025).

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Dia menyebut lahan yang terbakar di wilayah itu dengan vegetasi kayu gelam dan semak belukar. Bahan material bakaran itu mudah terbakar karena sudah mengering, terlebih terjadi di tanah gambut.

“Di lokasi terdapat sumber air dari kanal yang memudahkan upaya pemadaman satgas darat meski terjadi di lahan gambut. Kondisi api sudah padam. Kita belum tahu penyebabnya apa dan siapa pemilik lahan tersebut,” katanya.

Diketahui, wilayah Ogan Ilir masuk dalam kategori zona merah. Jumlah peristiwa karhutla di wilayah ini sebanyak 64 kejadian atau menjadi yang terbanyak di Sumsel.

Kejadian karhutla terbanyak di Ogan Ilir ada di Kecamatan Indralaya Utara yang mencapai 32 kejadian.

Kemudian di Kecamatan Pemulutan 9 kejadian, Pemulutan Barat 6 kejadian, Payaraman 5 kejadian, Tanjung Batu dan Rambang Kuang 3 kejadian. Lalu di Kecamatan Indralaya dan Muara Kuang 2 kejadian serta di Rantau Alai dan Tanjung Raja 1 kejadian.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan hotspot atau titik panas di Sumsel mulai alami kenaikan. Total sepanjang Agustus terdeteksi sebanyak 42 titik dari data Sipongi. Wilayah Musi Banyuasin jadi daerah paling banyak terpantau hotspot.

“Total hotspot Agustus ini ada 42 titik. Kenaikan hotspot mulai terjadi dalam beberapa hari terakhir sejak nol hotspot pada 4 Agustus lalu,” ujar Sudirman, Jumat (8/8/2025).

Dia merincikan hotspot harian sepanjang Agustus ini. Pada 1 Agustus jumlah hotspot terdeteksi hanya 8 titik, hari berikutnya 5 titik, 2 titik, 0 titik, 7 titik, 7 titik, dan 13 titik.

“Kemarin hotspot mulai naik hingga 13 titik yang terdeteksi di Muba 8 titik, Banyuasin dan Lahat 2 titik, serta di Muara Enim 1 titik,” katanya.

Sedangkan sepanjang 1-7 Agustus yang mencapai 42 titik, terbanyak ada di Muba 11 titik, OKU Timur 8 titik, dan Banyuasin 7 titik. Meningkatnya hotspot ini disebabkan menurunnya potensi hujan di Sumsel.

“Kita masih mewaspadai kenaikan hotspot yang terjadi pada musim kemarau ini. Untuk itu, satgas karhutla di daerah juga terus memantau wilayahnya masing-masing. Jika terpantau hotspot langsung melakukan ground check ke titik koordinat,” kata Sudirman.