Walkot Palembang Keluhkan Birokrasi Perbaiki Jam Jembatan Ampera Berbelit

Posted on

Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengeluhkan birokrasi untuk memperbaiki jam Jembatan Ampera yang rusak berbelit. Dia pun meminta pihak terkait untuk dapat membantunya sehingga jam di atas jembatan kebanggaan wong kito berfungsi lagi.

Ratu Dewa menyampaikan bahwa niat untuk memperbaiki jam di ikon Kota Palembang itu sudah muncul sejak lama. Bahkan, dia mengaku telah mencoba secara langsung untuk mengganti atau memperbaiki jam tersebut.

Namun, upaya tersebut tak semudah yang dibayangkan. Birokrasi yang berbelit menjadi hambatan utama dalam proses perbaikan tersebut.

“Saya sudah berusaha untuk memperbaiki jam di Jembatan Ampera. Namun harus izin di Balai Jalan Nasional Sumatera Selatan dan PJN III, sangat ribet birokasi hanya untuk benerin jam itu saja,” kata Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Minggu (20/4/2025).

Dewa juga mengungkapkan bahwa dirinya sering menerima keluhan dari masyarakat, baik melalui media sosial Instagram maupun pesan pribadi di WhatsApp. Banyak warga yang menyayangkan kondisi jam yang rusak karena Jembatan Ampera merupakan salah satu ikon kebanggaan Palembang.

“Banyak laporan dari warga yang masuk ke saya, baik lewat DM Instagram maupun WhatsApp pribadi. Mereka meminta agar jam itu diperbaiki karena sangat mengganggu estetika dan citra kota. Ini menjadi perhatian kami, tapi kembali lagi, kami harus mengikuti prosedur yang ada,” ungkapnya.

Dewa berharap adanya kerja sama dan dukungan dari pihak-pihak terkait agar proses perbaikan jam Jembatan Ampera dapat segera dilakukan.

Dia menegaskan komitmennya untuk menjaga dan merawat ikon-ikon kota, namun menekankan pentingnya penyederhanaan birokrasi agar pelayanan publik bisa lebih cepat dan responsif.

“Saya sangat ingin jam itu kembali berfungsi, bukan hanya karena estetika, tetapi juga demi kebanggaan warga Palembang. Semoga pihak-pihak terkait bisa lebih kooperatif agar perbaikan ini segera terwujud,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah III Sumsel Nugraha mengatakan jam di Jembatan Ampera Palembang beroperasi menggunakan daya listrik, sehingga jika ada listrik padam atau turun tegangan jadi jam langsung berhenti atau melambat.

“Tahun 2025 ini, sebetulnya ada pekerjaan untuk perbaikan sistem jam tersebut, sehingga tidak bergantung pada daya listrik. Namun anggaran pekerjaan tersebut terdampak efisiensi. Saat ini sedang kami upayakan supaya tetap dapat memperbaiki jam Jembatan Ampera, dengan sumber dana yang ada,” katanya.

Kata dia, jika pihak Kota Palembang ada yang bisa memperbaiki, Satuan Kerja PJN Wilayah III Sumsel siap fasilitasi.

“Pada prinsipnya, dari Balai Jalan Nasional Sumsel siap berkolaborasi dengan Pemkot Palembang, untuk pelayanan kepada masyarakat Kota Palembang,” ujarnya.