Belasan alat kesehatan (alkes) berupa ventilator di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr. (HC) Ir. Soekarno, Bangka Belitung (Babel) dilaporkan hilang. Polisi turun tangan menyelidiki kasus kehilangan alat ventilator tersebut.
Informasi yang dihimpun infoSumbagsel, alat ventilator ini diketahui hilang atau tidak ada di rumah sakit setelah Gubernur Babel Hidayat Arsani menerima laporan dan melakukan sidak. Buntutnya, sang Direktur Rumah Sakit langsung dinonaktifkan atau dicopot dari jabatannya.
Kini kasus lenyapnya alat kesehatan ventilator di RSUP Babel ini ditangani Polda Bangka Belitung. Penyelidikan dilakukan setelah menerima laporan dari pihak terkait.
Kabid Humas Kombes Fauzan Sukmawansyah membenarkan kasus tersebut sedang ditangani oleh Ditreskrimum Polda Babel.
“Iya betul, saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Subdit III Ditreskrimum Polda Babel,” katanya ditemui di Mapolda, Rabu (9/7/2025).
Fauzan menegaskan, pihaknya telah menerbitkan laporan polisi (LP) kasus hilangnya alat ventilator di RSUP. Kasusnya ini dilaporkan pada 3 Juli 2025 kemarin.
“Laporan masuk ke kita, pada Kamis (3/7) lalu. Sejauh ini, masih dilakukan penyelidikan oleh penyidik Subdit III Ditreskrimum,” tegas Fauzan singkat kepada infoSumbagsel.
Ia menambahkan, jika tim telah turun ke lapangan untuk melakukan olah dan pengecekan terkait dugaan hilangnya alkes jenis ventilator tersebut.
“Sudah, tim sudah ke rumah sakit untuk olah dan pengecekan TKP, termasuk memeriksa beberapa pihak dari rumah sakit. Untuk hasilnya kita masih menunggu dari penyidik,” tambahnya.
Sedangkan pada Selasa (8/7), Gubernur Hidayat kembali mendatangi RSUP Soekarno Babel. Dayat langsung memimpin apel bersama pimpinan, dan jajaran di rumah sakit.
Kepada peserta apel, Dayat menyampaikan jika dirinya telah memberikan kelonggaran waktu selama tiga bulan agar barang itu ditemukan atau dikembalikan.
“Sudah saya kasih kesempatan tiga bulan, serahkan barang ini tapi tidak ada, bahkan terkesan diam saja. Sekarang masalah ini sudah saya laporkan (ke Kejati dan Polda Babel). Ada total 46 item yang hilang (termasuk ventilator) dengan total kerugian sekitar lebih dari Rp 15 miliar,” ujarnya.
“Berapa pun uang negara ini akan bangkrut kalau kita tidak bisa menjaganya, tidak bisa menyelamatkan negeri ini. Karena apa? (RSUP Soekarno) ini adalah aset Bangka Belitung yang harus diamankan, menyangkut banyak jiwa. Kita benahi semuanya, kita cari manajemen yang bagus,” sambungnya.