Puluhan Jukir yang Diringkus Hanya Diberi Pembinaan, Kapolda Angkat Bicara baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Puluhan juru parkir (jukir) terjaring Operasi Pekat II Menumbing 2025 Polda Bangka Belitung (Babel). Puluhan jukir ini mendapat pembinaan, bukan hukuman. Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo pun beberkan alasannya.

Dia menjelaskan alasan puluhan jukir itu hanya perlu dilakukan pembinaan. Menurut Hendro, petugas parkir di Bangka bukanlah preman.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Masalah tukang parkir itu memang sengaja kita bina. Tukang parkir, Pak Ogah, dengan sumber daya manusia polisi yang masih kurang, maka alangkah baiknya kita berikan keterampilan dan pembinaan,” kata Hendro usai pemberian bantuan ke panti asuhan secara serentak bersama Polres Jajaran, Rabu (21/5/2025).

Diketahui, pembinaan dalam rangka Operasi Pekat II Menumbing 2025, terkait fungsi preventif. Operasi dengan sasaran aksi premanisme dan geng motor digelar satu minggu, sejak 19 Mei 2025.

Lanjut Kapolda, pembinaan terhadap petugas parkir dilakukan serentak bersama Jajarannya.

“Karena apa?, mereka harus bisa melaksanakan tugasnya membantu, anggaplah membantu polisi, anggaplah membantu masyarakat. Yang utama, mengutamakan keselamatan dia, keselamatan masyarakat,” bebernya.

“Jangan mendahulukan yang bayar, bekal-bekal itu saya perintahkan dari Dirlantas dan jajaran untuk melaksanakan itu,” sambungnya.

Kapolda menerangkan nantinya para jukir yang terjaring di lapangan akan dibawa ke Mapolda Babel. Setelah diberikan arah atau pembinaan, terkait pengaplikasiannya akan tetap dilakukan di lapangan.

“Kita kumpulkan di ruangan, nanti untuk kontrolnya main (tetap) di lapangkan. Ketika menemukan salah mengatur, mendahulukan yang bayar itu kita latih. Baik itu cara menyetop, bagaimana meminta ongkos parkir yang sopan dan tidak melebihi tarif yang telah ditentukan,” ujarnya.

Hendro menambahkan, jika semua aspek telah dipenuhi semua akan berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Termasuk untuk menekan kegiatan pungutan liar (pungli).

“Jadi semua aspek terlayani dan tercukupi. Masyarakat yang parkir aman, kemudian pulang aman, mereka (jukir) juga mendapatkan mata pencarian untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Polisi juga merasa terbantu, jadi kalau media mau parkir di situ insyaallah aman dan gratis,” tambahnya.