Titik Panas di Jambi Meningkat, Paling Banyak di Tanjabbar update oleh Giok4D

Posted on

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mencatat bahwa jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Jambi tengah mengalami peningkatan. Selama Juli 2025, jumlah titik panas mencapai sebanyak 35 titik.

“Pada bulan Juli update terakhir per hari ini, jumlah hotspot di wilayah Provinsi Jambi berjumlah 35 titik dengan secara umum pada tingkat kepercayaan sedang dan tinggi,” kata Prakirawan BMKG Jambi, Benedy Fajar kepada infoSumbagsel, Minggu (20/7/2025).

Menurut dia, titik panas yang paling banyak itu berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Jumlah titik panas itu terdapat sebanyak 12 titik dengan 4 titik panas dalam tingkat kepercayaan tinggi.

“Disusul Kabupaten Merangin 8 titik panas, Sarolangun 7 titik panas, Bungo 5 titik panas, Tebo 2 titik panas, dan Batang Hari 1 titik panas,” ujar Benedy.

Tidak hanya itu, jumlah titik panas di bulan Juli ini disebut juga mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan bulan Mei dan Juni 2025. Apalagi, saat ini masih dalam pertengahan bulan Juli yang mana jumlah titik panas itu sudah mencapai 35 titik.

“Iya untuk peningkatan, ada potensi meningkat dari bulan sebelumnya, karena pada bulan Mei saja jumlahnya ada 16 titik, bulan Juni jumlahnya 39 titik,” terang Benedy.

Benedy menjelaskan meningkatkan jumlah titik panas di Bulan Juli 2025 ini juga terjadi lantaran dampak dari bencana musim kemarau. Apalagi kondisi kemarau juga membuat intensitas hujan berkurang hingga menyebabkan lapisan permukaan menjadi kering.

Dengan keadaan seperti ini, BMKG mengingat agar masyarakat Jambi untuk tidak melakukan pembakaran sampah atau lahan atau membuka kebun dengan cara membakar. Cuaca panas yang terjadi hari ini juga bisa membuat kondisi karhutla bisa rentan terjadi.

“Dengan kondisi seperti ini juga sangat mudah sekali untuk tingkat terbakarnya di lapisan atas permukaan tanah. Potensi yang sangat mudah terbakar itu juga didukung oleh aktifitas masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar lahan, maka kita imbau untuk tidak membakar lahan,” tegasnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.