Sebagai upaya melestarikan budaya batik khas Bengkulu, Fitria Gustina mendirikan Oase Gallery pada 2008. Sebuah ruang di mana Batik Besurek, warisan budaya Bengkulu, tetap hidup dan menghidupi banyak orang.
Sejak menjadi UMKM binaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) pada 2019, mimpi itu semakin nyata, Oase Gallery kini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menghadirkan dampak bagi masyarakat sekitar.
Keputusan Fitria meninggalkan pekerjaannya sebagai honorer di salah satu kantor Pemerintah Daerah setelah 16 tahun bukanlah hal mudah. Namun keyakinan bahwa Batik Besurek harus dilestarikan melalui karya nyata membuatnya mantap membangun Oase Gallery.
Kini, Fitria mantap berkiprah di bidang UMKM dengan mengangkat batik besurek hingga karyanya tampil tidak hanya di pameran pameran nasional, namun juga tingkat internasional.
“Kami memiliki mimpi, ke depannya Oase Gallery dapat menjadi sumber kehidupan sekaligus membuat generasi muda bangga mengenakan Batik Besurek. Ketika anak muda memakainya dengan bangga, di situlah budaya kita tetap hidup,” kata Fitria, Kamis (20/11/2025).
Batik Besurek istimewa karena memadukan teknik batik tradisional dengan motif khas Bengkulu seperti, kaligrafi Arab gundul, Bunga Rafflesia, flora fauna lokal seperti burung kuau dan relung paku. Produk yang dihasilkan beragam diantaranya pakaian, tas, sarung bantal, hingga kain besurek dengan harga Rp25 ribu hingga Rp2,5 juta. Setiap helai menceritakan kekayaan budaya dan spiritualitas Bengkulu.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Sejak menjadi binaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Oase Gallery menerima dukungan penguatan sarana produksi, peralatan batik, pelatihan manajemen, hingga kesempatan mengikuti pameran dalam dan luar negeri, termasuk Malaysia. Kini omzet menembus Rp50 juta per bulan, menyerap enam karyawan tetap, dan membuka peluang bagi puluhan perajin lokal.
Oase Gallery juga membuka ruang bagi siswa SMK untuk magang, melatih generasi muda, serta mendukung konsep zero waste dengan mengolah limbah kain sisa produk yang bisa mencapai 3 ball per bulannya menjadi vest dan aksesori.
Berbagai prestasi turut menguatkan posisi Oase, mulai dari Juara 3 Lomba Desain Busana Muslim 2022, Juara 1 Wastra Pewarna Alam 2023, Champion 5 BBI Provinsi 2023, hingga tampil di Inacraft, KKI Fashion Show (kolaborasi Itang Yunasz), ISEF (kolaborasi Riri Rengganis), LIMOFF Lombok, dan Fesyar Lampung.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, Oase Gallery adalah contoh UMKM yang mampu memadukan pelestarian budaya, peningkatan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Sejak 2019 kami dampingi, Oase Gallery terus berkembang. Mereka tidak hanya menjaga Batik Besurek tetap relevan, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata, mulai dari omzet puluhan juta, memberangkatkan karyawan umrah, hingga memberdayakan puluhan perajin. Ini adalah contoh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berdampak, dengan mendorong UMKM agar naik kelas,” ungkap Rusminto.
Melalui program binaan Oase Gallery, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 8 (Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak), Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kisah Fitria dan Oase Gallery membuktikan bahwa ketika kita cinta pada budaya dan bekerja dengan hati, warisan leluhur bisa terus hidup sambil membawa berkah bagi banyak orang.
